Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung
Pegiat media sosial Rocky Gerung menjadi pihak terlapor dari aduan BBHAR DPP PDIP yang diwakili oleh Johannes Oberlin L. Tobing. Foto: Ricardo/JPNN.com

Imam Al-Ghazali menganggap filsuf yang mengusung tiga pernyataan tersebut telah keluar dari ajaran Islam atau kafir.

Istilah 'Hujjatul Islam' di kalangan Islam diberikan kepada ulama yang berjasa mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran Islam dengan argumen yang sulit dipatahkan oleh lawan.

Sesuai dengan kata yang dipakai, hujah (argumen), maka ulama yang diberi gelar Hujjatul Islam telah berhasil bertindak sebagai penyanggah dari serangan-serangan yang ingin merancukan ajaran Islam. Salah satu ulama pasca-Al-Ghazali yang masuk kategori ini ialah Ibnu Taimiyyah (1263-1328).

Al-Ghazali tidak hanya mengajukan argumentasi-argumentasi Al-Qu'ran dan sunah, tetapi juga dengan argumen logika yang konsepsional, sistematis, dan ilmiah.

Pembelaan terhadap ajaran Islam yang benar sesuai dengan Al-Qu'ran dan sunah ini membuat Imam Al-Ghazali menjadi seorang 'Hujjatul Islam yang tiada tandingannya di kalangan para ulama sezamannya.

Dengan argumennya yang kuat, Al-Ghazali melalui karyanya Tahafut al-Falasifah (Kerancauan Para Filsuf) menunjukkan kesesatan kaum filsuf.

Dalam buku itu, Al-Ghazali berargumen berdasarkan Al Qur'an, sunah, dan juga metode logika sebagaimana yang dilakukan oleh kaum filsuf sendiri. Dari pembelaannya tentang kesesatan kaum filsuf itulah Al-Ghazali diberi gelar 'Hujjatul Islam'.

Namun, kali ini label itu disematkan kepada Rocky Gerung. Tentu itu bukan perbandingan apple to apple.

Dalam sejarah peradaban Islam, satu-satunya tokoh yang memperoleh label ’Hujjatul Islam’ ialah Imam Al-Ghazali (1058-1111), filsuf dan teolog terkemuka Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News