Jumat Balas Dendam

Oleh Dahlan Iskan

Jumat Balas Dendam
Dahlan Iskan di Great Bend, Kansas, Amerika Serikat. Foto: Disway

Setidaknya seperti sudah biasa masuk pekarangan itu. Orang bule. Badannya gemuk. Pakai jean. Sepatu proyek. Cambang dan kumisnya lebat. Memutih.

Saya turun dari mobil. Melongok ke dalam yang seperti pintu itu. Saya ucapkan salam ke si gendut itu: hai… good afternoon.

Ia menyambut dengan ramah. Saya perkenalkan diri. Dia juga. Ternyata dia kontraktor. Yang akan memperbaiki pagar bangunan itu.

Pada jam-jam yang saya kira mau Jumatan. Ia mengatakan lagi survei. Untuk memasang tanda. Sesuai dengan kontrak dengan owner-nya. Agar orang tahu rumah apa ini. Ialah yang memberi tahu saya: ini tempat orang Islam kumpul.

”Mana orangnya?” tanya saya.

Si Gendut geleng-geleng kepala. Ia tidak tahu. Tidak tahu apa-apa. Tapi ia baik sekali.

”Saya kenal pemiliknya ini,” katanya.

”Namanya Sayed. Saya berteman dengan Sayed. Memberi beberapa kali pekerjaan kecil,” katanya.

Salat Jumat pukul 14.30? Hah? Salat Jumat aliran apa ini? Di Indonesia pukul 12.30 sudah selesai. Paling telat, kalau khatibnya egois, pukul 13.00.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News