Jumat Macet di Hisbullah

Oleh Dahlan Iskan

Jumat Macet di Hisbullah
Dahlan Iskan (bertopi) di Beirut, Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

jpnn.com - Macet di mana-mana. Juga di Beirut. Kunjungan saya baru saja selesai: ke gedung pusat agama Druze. Pun ke makam Druze.

Waktu Jumatan sudah dekat. “Saya mau salat Jumat,” kata saya pada sopir.

“Aina,” tanya sopir.

Baca Juga:

“Masjid mana saja,” jawab saya.

Macet sekali hari ini. Juga kemarin sore. Saat hujan turun sepanjang hari. Waktu saya habis di jalan.

“Hunaka,” kata sopir. Sambil menudingkan jari. Ke arah bangunan masjid bermenara tinggi. Saya setuju.

“Itu masjid apa? Sunni atau Syiah?,” tanya saya.

“Syiah,” jawabnya. “Di daerah sini Syiah semua. Ini kawasan Hisbullah. Sunni sedikit di kawasan ini,” tambahnya.

Di Lebanon ini khotbah Salat Jumat panjang sekali. Hampir 45 menit. Tanpa henti. Tak ada khotbah pertama atau kedua. Di awal khotbah, dua kali jemaah tertawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News