Jumlah Hotspot Karhutla Semester Awal 2019 Turun 25 Persen

Jumlah Hotspot Karhutla Semester Awal 2019 Turun 25 Persen
Penanggulangan karhutla dan asap oleh Manggala Agni. Foto : Humas KLHK

 

Hingga tadi malam pukul 20.00, karhutla yang terjadi pada lahan gambut ini sudah dapat dipadamkan pada dua titik api, dan masih tersisa satu titik api yang belum berhasil dipadamkan. Pemadaman dilanjutkan kembali pada Rabu (26/6).

Di tempat lain, Manggala Agni Daops Palangkaraya juga telah melakukan pemadaman karhutla yang terjadi di wilayah Sampit, tepatnya di Desa Tabiku, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah.

Tim berhasil memadamkan api yang terjadi pada lahan seluas ± 0.5 Ha ini.

Pemadaman juga dilakukan pada kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang berlokasi di Hutan Bukit Kondo pada 23-24 Juni yang lalu.

Vegetasi terbakar berupa rumput, alang-alang, edelweiss, bangsal dan cemara gunung. Pemadaman dilakukan oleh tim dari BTNGR, KPH Rinjani Timur, MPA, TNI, Polri, dan masyarakat.

Raffles mengatakan bahwa secara rutin setiap hari, Manggala Agni juga melakukan pemantauan titik panas yang terdeteksi oleh satelit dan segera dilakukan pengecekan lapangan pada titik panas yang terpantau.

Pengecekan lapangan ini untuk memastikan adanya karhutla pada lokasi yang terpantau titik panas (hotspot) agar dapat segera dilakukan upaya pemadaman dini sehingga api tidak meluas.

Manggala Agni juga melakukan pemantauan titik panas yang terdeteksi oleh satelit dan segera dilakukan pengecekan lapangan pada titik panas yang terpantau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News