Jumlah Penduduk Miskin Ekstrem 3,8 juta Jiwa, Pendapatan Mereka di Bawah Rp 11.512/Hari

Jumlah Penduduk Miskin Ekstrem 3,8 juta Jiwa, Pendapatan Mereka di Bawah Rp 11.512/Hari
Tenaga Ahli Utama Kedeputian III KSP Bidang Ekonomi dan Isu Strategis Dr. Edy Priyono. ANTARA/HO-KSP/pri.

jpnn.com, JAKARTA - Data menunjukkan jumlah penduduk miskin ektrem di 2020 mencapai 3,8 juta jiwa.

Presiden Joko Widodo menginginkan angka tersebut menjadi nol pada 2024 mendatang.

Untuk mencapai target tersebut pemerintah terus melakukan berbagai upaya, di mana sebelumnya menunjuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai koordinator untuk penghapusan kemiskinan ektrem.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono, pemerintah hingga saat ini terus bekerja keras menghapus kemiskinan ekstrem.

Selain itu, juga berupaya mengurangi ketimpangan sebagai bagian dari konsolidasi fiskal 2022.

"Presiden Joko Widodo menegaskan akan melanjutkan komitmen menurunkan kemiskinan, terutama penghapusan kemiskinan ekstrem dan mengurangi ketimpangan," ujar Edy Priyono dalam siaran pers KSP yang diterima di Jakarta, Senin (16/8).

Komitmen tersebut, kata dia, merupakan bagian dari konsolidasi fiskal 2022 yang akan lebih fokus mendukung pada pelaksanaan reformasi struktural.

Terutama akselerasi pembangunan sumber daya manusia, melalui reformasi bidang kesehatan, perlindungan sosial dan pendidikan.

Jumlah penduduk miskin ektrem di 2020 mencapai 3,8 juta jiwa, presiden ingin menjadi nol di 2024. Pendapatan mereka di bawah Rp 11.600 per hari.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News