Jumlah Turis Hutan Sangeh Turun Drastis, Kera-Kera Lapar Serbu Rumah Penduduk
Dan mereka tidak takut untuk mengambil tindakan sendiri, kata Gustu Alit.
Seringkali, monyet berkeliaran di desa dan duduk di atap, kadang-kadang melepaskan tegel dan menjatuhkannya ke tanah.
Ketika penduduk desa mengeluarkan makanan persembahan keagamaan setiap hari di teras mereka, monyet-monyet itu melompat turun dan membawa kabur makanan itu.
“Beberapa hari lalu saya menghadiri upacara adat di pura dekat hutan Sangeh,” kata Gustu Alit.
"Ketika saya memarkir mobil saya dan mengeluarkan dua kantong plastik berisi makanan dan bunga sebagai persembahan, dua monyet tiba-tiba muncul dan mengambil semuanya dan berlari ke hutan dengan sangat cepat."
Biasanya, monyet menghabiskan sepanjang hari berinteraksi dengan pengunjung — mencuri kacamata hitam dan botol air, menarik pakaian, melompat-lompat — dan Gustu Alit berteori bahwa lebih dari sekadar lapar, mereka bosan.
“Makanya saya mengajak warga desa di sini untuk datang ke hutan bermain dengan kera dan menawarkan mereka makanan,” katanya.
"Saya pikir mereka perlu berinteraksi dengan manusia sesering mungkin agar mereka tidak menjadi liar."
Monyet-monyet yang lapar di Bali menyerbu rumah-rumah penduduk untuk mencari makanan yang enak disantap
- WWF Ke-10 di Bali, 7 KRI Bersiaga Menjaga Perairan di 4 Sektor
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara