Jurus Pemerintah Memberdayakan Ekonomi Pesantren Pascapandemi Covid-19
“Program yang sudah dijalankan antara lain ternak domba dan program santri-preunership di Bogor. Santri-santri muda lulusan program ini diharapkan bisa menginisiasi usaha ekonomi di pesantren,” tambah Roni.
Pada kesempatan itu, Madeinindonesia.com Sr B2B Sales Manager Giovanny Tutupoly menjelaskan bagaimana platform B2B e-commerce global ini bisa membantu pesantren dan pelaku UKM memperluas akses pasar dan menjual produknya.
“Pesantren diberikan keanggotaan Premium membership gratis setahun senilai Rp 15 juta,” katanya.
Dalam Webinar yang sama, CEO Kaya.id Nita Kartikasari menekankan bahwa produk yang dihasilkan usaha kecil menengah bisa tidak kalah dari produk perusahaan yang lebih besar.
“UKM harus berpikir besar – think big. Jangan cuma jualan produk tetapi harus memikirkan bagaimana menjaga kelangsungan bisnis ke depan,” kata Nita.
Nita menambahkan pentingnya brand untuk sebuah produk. “Konsumen tidak cuma memilih brand anda. Mereka merasa connected, terhubung, dengan produk anda,” katanya. (rls/jpnn)
Pesantren memiliki potensi ekonomi sangat besar, sehingga perlu dibantu melalui beragam program yang terukur khususnya pascapandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS
- Pelaku Bisnis Dorong Kebangkitan Ekonomi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045
- Ary Ginanjar Berikan Training ESQ Gratis untuk Dharma Wanita Kemenko Perekonomian
- Bulan Ramadan, CCEP Indonesia Berkolaborasi dengan 15 Pesantren di Indonesia
- Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat
- Ngaji Pasanan, Tradisi Ramadan di Pesantren yang Tetap Ada dari Masa ke Masa