Jurus Pemerintah Memberdayakan Ekonomi Pesantren Pascapandemi Covid-19
"Sementara itu, menurut studi British Council di tahun yang sama, 30 persen pelaku usaha memperoleh pelatihan, 15 persen mendapatkan fasilitas inkubasi dan selebihnya, 55 persen membangun usaha dengan biaya pribadi," kata dia.
Ketua Medco Foundation Roni Pramaditia mengatakan, pemberdayaan ekonomi pesantren bisa mengikuti pola circular economy, di mana kegiatan ekonomi dan pemanfaatan produk ekonomi bisa dilaksanakan di sebuah daerah tertentu.
Dia mencontohkan program circular economy yang diterapkan Medco Foundation di daerah yang relatif terpencil seperti Merauke, Papua.
Menurut Roni, masyarakat di Merauke diajari untuk memanfaatkan sumberdaya di sana yang bisa menghasilkan tenaga listrik terbarukan dan menggarap pertanian dan pertanian.
Hasil pertanian dan peternakan bisa diserap dan dimanfaatkan masyarakat lokal. “Semua hasilnya bisa dimanfaatkan bahkan sampai sampah (waste) yang dijadikan pupuk,” kata Roni.
“Kita perlu memikirkan bagaimana circular economy ini bisa diterapkan ke daerah lain,” katanya.
Menurutnya, Medco Foundation sudah menyelenggarakan pelatihan untuk beberapa pesantren di Jawa Barat dan dihubungkan dengan pemodal ventura lokal sebagai sumber pendanaan.
Selanjutnya, Medco Foundation akan melakukan pendampingan terhadap pesantren-pesantren tersebut.
Pesantren memiliki potensi ekonomi sangat besar, sehingga perlu dibantu melalui beragam program yang terukur khususnya pascapandemi Covid-19.
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS
- Pelaku Bisnis Dorong Kebangkitan Ekonomi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045
- Ary Ginanjar Berikan Training ESQ Gratis untuk Dharma Wanita Kemenko Perekonomian
- Bulan Ramadan, CCEP Indonesia Berkolaborasi dengan 15 Pesantren di Indonesia
- Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat
- Ngaji Pasanan, Tradisi Ramadan di Pesantren yang Tetap Ada dari Masa ke Masa