Jusuf Kalla

Jusuf Kalla
Jusuf Kalla. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com - PEWARTA tidak bisa tidak mencintai Jusuf Kalla. Pribadi yang terbuka, percaya diri, berwawasan luas dan bijaksana, berusia tujuh puluh satu, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ini selalu membuat wawancara yang luar biasa.

Berbeda dengan mantan boss-nya, Susilo Bambang Yudhoyono, Pak Jusuf dengan reputasinya yang dikenal sebagai pemecah masalah benar-benar menikmati berjumpa dan berbincang dengan orang-orang dari berbagai lapisan.

Saya berhasil berjumpa dengan pemimpin kelahiran Sulawesi ini di sebuah aula kecil serbaguna (bangunan ‘Joglo’ yang terbuat dari ukiran kayu jati) di bilangan Dharmawangsa Jakarta Selatan, tak jauh dari rumahnya.

Tiba sedikit lebih awal dari janji yang saya ajukan, saya datang ketika Pak Jusuf sedang melakukan syuting episode terbarunya di Kompas TV show “JK: Jalan Keluar”. Dengan serangkaian lampu sorot, back-drop di kanan dan kiri, empat kamera dan tiga tamu, Pak Jusuf sedang mendiskusikan perekonomian Republik.

Dengan kondisi Rupiah yang diserang dan defisit transaksi yang sedang menjamur dimana-mana, Pak Jusuf menyampaikan resepnya dengan jeli dan matang.

Pertama ia menekankan bahwa faktor eksternal – kebijakan Quantitative Easing Federal Reserve AS (QE) yang menurun adalah di luar kendali Indonesia.

“Kita tidak bisa mengendalikan kondisi internasional. Namun kita bisa memperkuat situasi internal kita sendiri.”

Kedua, ia menolak seruan untuk menaikkan bunga lokal sebagai bentuk kontra-produktif dan berpendapat bahwa banyak produsen dan eksportir akan benar-benar mendapat manfaat dari Rupiah yang jatuh melawan Dolar AS.

PEWARTA tidak bisa tidak mencintai Jusuf Kalla. Pribadi yang terbuka, percaya diri, berwawasan luas dan bijaksana, berusia tujuh puluh satu, mantan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News