Jutaan Babi Mati di China, Harga Daging Sapi dan Ayam di Seluruh Dunia Kena Imbasnya
"Harga anak babi di China sekarang empat kali lipat dibandingkan sebelum adanya wabah flu babi Afrika di tahun 2017-2018," katanya.
"Harga babi yang dijual dagingnya dua tiga kali lebih tinggi, sementara harga babi betina untuk jadi induk lebih dari dua kali lipat."
"Jadi, bila angka sudah kembali normal seperti apa yang mereka katakan, kita tidak akan melihat harga yang tinggi seperti sekarang. Pasti harga sudah seperti sebelum tahun 2018 dan sekarang masih lagi ditambah gelombang kedua wabah barusan."
Bukan Simon saja yang tidak percaya dengan pendapat dari China tersebut.
Dalam artikelnya berjudul 'Why I Don't Trust Chinese Data on the Pig Herd Rebuild', atau Mengapa Saya Tidak Percaya Data China Mengenai Angka Produksi Babi, seorang analis di bidang pertanian, Andrew Whitelaw mengatakan harga daging sapi bukan satu-satunya petunjuk, impor daging China juga meningkat.
"Ketika impor mereka menurun, maka baru kita melihat produksi di dalam negeri meningkat," kata Andrew.
Andrew mengatakan salah satu hal yang membuat harga daging meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir adalah dampak dari wabah flu babi Afrika.
Dia memperkirakan karena kematian babi di China tahun lalu, maka sekarang ada kebutuhan protein sebanyak 25 juta ton.
Gelombang kedua wabah flu babi Afrika telah membuat sedikitnya delapan juta ekor babi dimusnahkan di China
- Menpora Dito: Pencapaian Tim Uber Indonesia Sudah Melampaui Target
- Thomas Cup 2024 Jadi Momen Balas Dendam China kepada Indonesia
- Thomas dan Uber 2024: Kembalinya Superioritas China
- Libas Indonesia 3-1, China Raih Gelar ke-11 Thomas Cup
- Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23