Jutaan Pemegang Visa Permanen Memengaruhi Pilihan WN Australia Dalam Pemilu

"Saya kira pembicaraan kami pasti akan memengaruhi pemikirannya."
Suaminya Lachland adalah warga negara negara Australia dan mengatakan dia tidak pernah serius memikirkan apakah pembicaraan dengan Anna memengaruhi keputusannya di pemilu.
"Saya kira mestinya berpengaruh karena apa yang saya ketahui sebagian besar berasal dari Anna," katanya.
Dan ketika Lachlan mengisi kertas suara, dia sadar betul bagaimana kebijakan politik berpengaruh terhadap istrinya.
"Salah satu hal yang mempengaruhi Anna adalah pemerintah mengurangi pendanaan bagi penelitian ilmiah di universitas selama beberapa tahun terakhir," katanya.
"Ini yang akhirnya menyebabkan Anna meninggalkan kampus dan menjadi guru sekolah. Dan meski guru bidang sains dibutuhkan, sekolah tidak memiliki posisi permanen, sehingga dia meninggalkan sektor itu juga."
"Hal-hal seperti ini memengaruhi pilihan saya."
Pengaruh terhadap keputusan memilih
Anna adalah satu dari jutaan mereka yang memiliki visa sementara atau visa permanen untuk tinggal di Australia yang jumlahnya sekitar 10 persen dari keseluruhan populasi sebanyak 27 juta saat ini.
Ada jutaan pemegang visa permanen yang tinggal di Australia, yang tidak berhak memberikan suara
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan