Jutaan Pemegang Visa Permanen Memengaruhi Pilihan WN Australia Dalam Pemilu
Rabu, 23 Februari 2022 – 22:16 WIB

Lachlan Trowse (kanan) mengatakan bahwa dampak kebijakan COVID terhadap istrinya yang kelahiran Jerman Anna mempengaruhi pandangan politiknya. (Supplied)
"Kalau menurut saya bahkan akan lebih jauh lagi, bahwa mereka yang tinggal di Australia lebih dari 12 bulan, setelah mereka melaporkan pajak tahunan, seharusnya bisa berpartisipasi memberikan suara dalam demokrasi kita."
"Sepanjang kita tidak melakukan hal ini, kita tidak mendengar suara begitu banyak orang yang sudah berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat Australia."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.
Ada jutaan pemegang visa permanen yang tinggal di Australia, yang tidak berhak memberikan suara
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan