KA Pangrango Sudah Beroperasi Kembali
jpnn.com, JAKARTA - Kereta Api (KA) Pangrango relasi Bogor - Sukabumi kini sudah mulai beroperasi kembali.
Sebelumnya, KA Pangrango relasi Bogor-Sukabumi berhenti beroperasi akibat bencana longsor yang terjadi pada 5 Febuari 2018.
Imbasnya membuat jalur KA di lintas Bogor - Sukabumi tepatnya di KM 13+8/9 tidak bisa dilalui. Selama itu pula, setiap hari, selama 24 jam penanggulangan, penanganan, dan perbaikan dilakukan bersama-sama antara DJKA dengan PT Kereta Api Indonesia.
"Penanganan sudah dilakukan sejak hari pertama terjadinya longsor, dan setelah evakuasi dinyatakan selesai dan mendapat izin dari pihak yang berwenang, pengerjaan perbaikan baru bisa dilaksanakan, meski terkendala cuaca yang kurang bersahabat, namun usaha perbaikan tetap terus dilakukan, sehingga target pengerjaan selesai pada 14 Febuari 2018 bisa tercapai," ujar Dadan Rudiansyah selaku EVP 1 Jakarta.
Kemudian, setelah dilakukan uji coba operasi menggunakan lokomotif, diperiksa dan di uji kelayakan oleh Direktorat Keselamatan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, jalur Bogor - Sukabumi dinyatakan aman dan sudah bisa dilalui untuk perjalanan KA.
"Ini artinya, KA Pangrango relasi Bogor -Sukabumi sudah mulai beroperasi pada 20 Februari 2018," tutur Dadan.
"PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta menyampaikan permohonan maaf atas kejadian musibah longsor, yang mengakibatkan gangguan pada perjalanan Kereta Api Lintas Bogor - Sukabumi," imbuh Dadan.(chi/jpnn)
Sebelumnya, KA Pangrango relasi Bogor-Sukabumi berhenti beroperasi akibat bencana longsor yang terjadi pada 5 Febuari 2018.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Belasan Korban Kecelakaan Bus dan Kereta di OKU Timur Masih Dirawat di Rumah Sakit
- Kemenhub: 9.475 Orang Gunakan Kereta Api saat Momen Lebaran 2024 di Sulsel
- KAI Pastikan Tiket Kereta Masih Ada Selama Lebaran 2024
- 13 Hari Masa Posko Lebaran Idulfitri, KAI Divre III Angkut 40.202 Pelanggan
- Jasa Raharja Berangkatkan Disabilitas Mudik Gratis Naik Kereta Api dari Stasiun Senen
- H-3 Lebaran, Okupansi Penumpang Mudik dengan Transportasi Kereta Api Masih Tinggi