Kabar Baik dari Gubernur Sumbar soal COVID-19
"Satu hari itu bisa sampai lebih 758 spesimen dan rata-rata bisa 300 spesimen," kata Irwan.
Selain itu, untuk memutus rantai penyebaran dari pasien positif, juga dilakukan tracking secara cepat. Ketika ada satu yang positif langsung diikuti minimal 50 spesimen swab. Bahkan ada yang sampai 500 spesimen.
"Sehingga bisa terkendali mereka-mereka yang terpapar dari yang positif tersebut dan dari situ kita bertindak cepat untuk melakukan pengendalian dan pemutusan transmisi. Kemudian isiolasi," jelasnya.
Dengan pendekatan yang dilakukan, serta kuatnya dukungan bupati dan wali kota di Sumbar, kata Irwan, dia optimistis kasus Covid-19 wilayahnya bisa segera mereda. Apalagi dari 19 kabupaten dan kota, ada 3 daerah hijau, antara lain Sawahlunto Sijunjung dan Kota Solok.
Kemudian yang sudah mulai menurun yaitu Pesisir Selatan, Dharmasraya, Pasaman Barat, Pasaman Timur dan Kota Pariaman. Beberapa klaster bahkan sudha berhasil diputus seperti di Kota Padang.
"Nah, Kota Padang ini dari di sekitar 15-16 klaster, delapan sudah terputus. Sisanya itu mungkin masih bentuknya beberapa rumah yang berkembang sedikit keluar dan kemudian yang menjadi episentrum ada dua titik setidaknya Pasar Raya dan Pegambiran," pungkas Irwan.
Sementara dari laporan situasi terkini corona di Sumbar per Selasa (12/5), tercatat ada 319 kasus positif, 70 sembuh dan 18 meninggal. (fat/jpnn)
Pemprov Sumbar juga melakukan pengetesan Covid-19 dalam jumlah yang masif melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Wali Kota Solok: Semoga Bantuan Ini Bisa Menjadi Pelipur Lara Penyintas Bencana di Agam
- Gebu Minang Kirim Bantuan 9.000 Paket Sembako untuk Korban Bencana Sumbar
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Hilang di Sumbar, ASN Asal Mukomuko Ditemukan Sudah Meninggal
- Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumbar Bertambah Menjadi 50 Orang
- Irjen Iqbal Kirim Doa dan 3 Truk Sembako untuk Korban Galodo di Sumbar