Kabar dari Amerika Bikin Kurs Rupiah Morat-Marit, Aduh

USD naik terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan ekonomi Amerika Serikat mempertahankan laju pertumbuhan yang kuat pada kuartal keempat, mendukung kasus The Fed untuk mempertahankan sikap hawkish-nya lebih lama.
Produk Domestik Bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan 2,9 persen pada kuartal terakhir, lebih tinggi dari ekspektasi 2,6 persen. Perekonomian tumbuh pada kecepatan 3,2 persen pada kuartal ketiga.
Data menunjukkan ekonomi terus memperlihatkan ketahanan dalam menghadapi pengetatan moneter yang cepat sejauh ini yang disampaikan oleh The Fed.
Di sisi lain, rupiah juga dipengaruhi oleh faktor itu dari sisi domestik.
Amru mengatakan rupiah ditopang dengan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan dalam negeri.
Aliran modal asing masuk tercatat sebesar Rp 14,8 triliun pada periode 16-19 Januari 2023 yang mayoritas masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN). Sejak 1-19 Januari 2023 aliran modal asing masuk dilaporkan sebesar Rp 36,33 triliun.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp 14.970 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.964 per USD hingga Rp 14.996 per USD.(antara/jpnn)
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore melemah seiring rilis laporan Departemen Tenaga Kerja AS
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- BPS: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87 Persen
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik