Kabar Gembira, Pemerintah Janji Tak Menaikkan Tarif Listrik
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menyatakan bahwa kinerja PLN diprediksi terkoreksi.
’’Nanti dampaknya ke korporasinya. Jadi, kalau TDL (tarif dasar listrik, Red) tidak disesuaikan, selisihnya yang membayar ya PLN,’’ ujarnya kepada Jawa Pos, Minggu (30/7).
Komaidi menjelaskan, janji pemerintah untuk tidak menaikkan tarif listrik hingga akhir tahun sejatinya merupakan kebijakan yang dilematis.
Sebab, jika pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan subsidi listrik, semestinya kinerja keuangan PLN telah dapat mengantisipasinya.
’’Di satu sisi, janji untuk tidak menaikkan (tarif listrik, Red), tapi di sisi lain enggak ada anggaran yang disiapkan. Kan enggak matching. Lalu, kalau tarif naik, siapa yang menanggung?’’ katanya.
Komaidi menambahkan, dengan kondisi seperti saat ini, janji pemerintah untuk tidak menaikkan tarif listrik tetap bisa terbukti.
Sebab, harga minyak masih berada di tren yang rendah.
Namun, jika pada kemudian hari harga minyak mengalami kenaikan cukup tinggi, harga energi primer seperti gas maupun batu bara juga ikut melonjak.
Subsidi listrik dalam APBN Perubahan 2017 akhirnya batal ditambah oleh pemerintah dan DPR.
- Menuju NZE, PT Sasa Gandeng Suryanesia untuk Pemakaian Instalasi PLTS Atap
- Usut Kasus Korupsi di PLTU, KPK Periksa Pejabat PLN
- Progres Penyediaan Listrik di IKN Dipastikan Lancar
- PLN Indonesia Power Siapkan Kebutuhan Listrik Masa Depan
- PLN Pamer Mobil Berteknologi Canggih di PEVS 2024, Bisa Menempuh Jarak 700 Km
- Dinilai Berpertasi, Wuling Motors Sabet Penghargaan Bergengsi