Kabul

Perlawanan terhadap rezim Shah dilakukan oleh Ayatullah Khomeini sebagai otoritas Syiah tertinggi di Iran.
Ia diasingkan ke Prancis, tetapi tetap bisa memberi komando kepada umat untuk bergerak. Puncaknya terjadi ketika Khomeini kembali ke Teheran pada 1979, dan memimpin revolusi secara langsung.
Puluhan ribu orang turun ke jalan mengepung istana. Shah Iran melarikan diri ke Amerika, dan rezim monarki boneka Amerika pun tumbang. Lahirlah Republik Islam Iran yang menjadi fenomena baru dalam sejarah politik dunia.
Salah satu momen fenomenal dalam peristiwa ini adalah penyerbuan kedubes Amerika oleh sekelompok mahasiswa revolusinoner Iran, dan menyandera 60 orang staf kedubes dan diplomat Amerika.
Peristiwa ini menjadi krisis diplomatik yang mempermalukan Amerika di mata internasional.
Berbagai cara diplomasi dilakukan. Para mahasiswa revolusioner tetap bergeming dan tidak mau melepaskan para sandera.
Presiden Amerika Jimmy Carter mengirim misi rahasia untuk membebaskan para sandera, tetapi gagal. Bahkan helikopter Amerika jatuh secara misterius tanpa terkena tembakan.
Drama penyanderaan berlangsung sampai 444 hari. Ketika kemudian drama berakhir dan para sandera dibebaskan, masyarakat internasional tahu bahwa Amerika telah kehilangan muka untuk kali kedua dalam kurun waktu lima tahun.
Masyarakat yang ketakutan oleh kehadiran Taliban memaksa masuk pesawat untuk menyelamatkan diri.
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3