Kabur dari Majikan, TKI di Malaysia Hilang 3 Tahun

Kabur dari Majikan, TKI di Malaysia Hilang 3 Tahun
Kabur dari Majikan, TKI di Malaysia Hilang 3 Tahun

jpnn.com - JEMBER - Jupriyanto, 30, warga Dusun Bataan, Desa Candijati, Arjasa, Jember, dilanda kebingungan. Sudah tiga tahun dia tidak mendapat kabar soal keberadaan sang istri, Dianatul Kolidah, 26, yang menjadi tenaga kerja di luar negeri.

Awalnya, sang istri menjadi TKW di luar negeri untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Saat itu Dianatul bergabung dengan PJTKI bernama PT Mapan Samudra, yang berkantor di Jalan Bungur, Gebang.

Jupriyanto mengatakan sudah lima kali mendatangi perusahaan tersebut. Namun, dia selalu diminta untuk bersabar tanpa mendapat penjelasan detail. Karena itu, dia meminta pemerintah turun tangan agar istrinya bisa kembali.

Menurut Jupriyanto, kejadiannya bermula pada Maret 2011, saat keluarganya didatangi seorang staf dari PT Mapan Samudra, penyalur TKI ke Malaysia. Awalnya dia merasa keberatan jika istrinya menjadi TKI. Sebab, anaknya saat itu masih duduk di bangku TK dan membutuhkan kasih sayang sang ibu. "Namun, orang itu (staf PJTKI) bilang kerjanya cuma sebentar. Hanya dua tahun," tutur Jupriyanto, Jumat (3/1).

Setelah mempertimbangkan secara matang, Dianatul berangkat lewat PT Mapan Samudra. Saat itu Dianatul dijanjikan bekerja di sebuah restoran. "Saat berangkat, istri berpesan agar saya merawat anak. Dia juga berpesan agar anak kami tetap sekolah dan mengaji supaya pintar," kisahnya.

Setelah Dianatul diajak pergi oleh staf PJKTI tersebut, Jupriyanto sama sekali tidak tahu kabar istrinya. "Jangankan uang kiriman, kabarnya saja sudah tidak tahu," kata Jupriyanto. Saat ini Dianatul hampir tiga tahun meninggalkan rumah dan mengikuti PJTKI tersebut.

Jupriyanto sudah berkali-kali datang ke kantor PT Mapan Samudra. ''Jawabannya tidak pernah memuaskan. Berbelit-belit. Hal inilah yang membuat saya kecewa,'' ujarnya.

Dia diliputi kegelisahan karena anak semata wayangnya selalu bertanya soal sang ibu. Dia meminta pertanggungjawaban PJTKI tersebut.

JEMBER - Jupriyanto, 30, warga Dusun Bataan, Desa Candijati, Arjasa, Jember, dilanda kebingungan. Sudah tiga tahun dia tidak mendapat kabar soal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News