Kada Merasa Raja Kecil, Upeti Marak

Kada Merasa Raja Kecil, Upeti Marak
Kada Merasa Raja Kecil, Upeti Marak
JAKARTA -- Pengamat otonomi daerah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengaku tak  heran dengan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan otonomi daerah. Penyimpangan terjadi karena kepala daerah merasa menjadi raja-raja kecil di daerahnya.

Ia juga tak heran bila posisi kepala daerah menjadi rebutan karena adanya dorongan untuk mendapatkan upeti. Kendati orang-orang yang ingin maju menjadi kepala daerah harus mengeluarkan uang miliaran rupiah, pengeluaran itu sudah dihitung bakal lunas lewat upeti-upeti.

"Ia menambahkan, pemberian upeti itu adalah salah satu distrosi pelaksanaan otda. "Makanya tidak heran kalau banyak sekali yang mau jadi kepala daerah,” ujar Siti di Jakarta, Kamis (5/1).

Siti menjelaskan, masalah upeti dan korupsi di daerah disebabkan karena kurangnya pengawasan. Oleh karena itu evaluasi harus dilakukan secara seksama.

JAKARTA -- Pengamat otonomi daerah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengaku tak  heran dengan penyimpangan-penyimpangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News