Kader Golkar Papua Mengaku Dapat Tekanan Karena Suarakan Munaslub

Kader Golkar Papua Mengaku Dapat Tekanan Karena Suarakan Munaslub
Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Papua Max Richard Krey saat diskusi bertajuk 'Selamatkan Partai Golkar Menuju Kemenangan Pileg 2024” di Jakarta, Kamis (27/7). Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Papua Max Richard Krey mengaku mendapat tekanan dari pengurus DPP Golkar setelah menyuarakan untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Sebagai kader Golkar, Max mengaku ingin partai berlambang pohon beringin itu menjadi partai pemenang pada Pemilu 2024. Namun, saat ini sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Oleh sebab itu, Max memilih bergabung dengan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) dalam rangka menyelamatkan partai.

“Mungkin saya ingin menyampaikan lagi bahwa saya hadir di sini tidak mewakili DPD Golkar Papua. Jujur saja kemarin saya ditekan langsung ketika saya ngomong di media. Kemudian saya ditekan bawa nama pribadi,” kata Max dalam keterangan tertulis pada Kamis (27/7).

Sebelumnya, Max menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Selamatkan Partai Golkar Menuju Kemenangan Pileg 2024”.

Max mengaku akan muncul sebagai kader Partai Golkar bergabung dengan teman-teman di GMPG.

Max merasa miris sebagai partai yang memiliki suara yang terbesar ketiga, tidak mampu mengusung calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) sendiri.

Dia menilai buruknya kepemimpinan di Partai Golkar Airlangga Hartarto sehingga berdampak kepada elektabilitas Airlangga sebagai ketua umum maupun dan partai.

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Papua Max Richard Krey mengaku mendapat tekanan dari pengurus DPP Golkar setelah menyuarakan Munaslub.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News