Kadin: Tarif Tes PCR di Indonesia Bisa Turun Asal Ada Subsidi
“Apabila harga PCR harus diturunkan menjadi RP 300.000, maka harus disubsidi oleh pemerintah. Hal ini terkait dengan produksi bahan baku yang sampai sekarang belum dapat terproduksi besar di Indonesia,” kata dia saat diskusi di Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, Selasa (26/10).
Sayangnya, menurunkan tarif tidak seperti membalikkan telapak tangan. Karena, kebijakan ini akan memiliki dampak besar terhadap kualitas dari pelayanan itu sendiri. Mengingat dari awal, para penyedia layanan PCR telah beberapa kali menyesuaikan tarif kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, para penyedia layanan sendiri menyediakan paket tes PCR yang harganya masih dalam regulasi pemerintah yang wajar. Jika perlu dibandingkan, harga tes PCR di luar negeri jauh lebih tinggi.
Nathasa Febrina selaku perwakilan dari Bumame Farmasi menambahkan jika dibandingkan dengan India yang memiliki tarif lebih rendah. Namun, tarif PCR di India mendapatkan subsidi penuh dari pemerintah.
“Jadi, intinya kembali ke awal, kami selalu mengedepankan kualitas. Dan ketepatan hasilnya dapat kami pertanggungjawabkan. Kami akan sangat berat hati jika harus menurunkan lagi tarifnya karena hal ini akan berdampak langsung dengan kualitas layanan yang kami tawarkan,” kata dia. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Waketum Kadin bidang GCG dan CR Suryani Motik mengatakan tarif tes PCR bisa diturunkan asalkan ada subsidi dari pemerintah.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Elfany Kurniawan
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Pj Gubernur Agus Fatoni Gandeng Kadin untuk Genjot Realisasi Gerakan Serentak di Sumsel
- KADIN Ungkap Data Pangan Memperkuat Sektor Pertanian
- Beli Gas Melon dengan KTP Bisa Jadi Solusi Agar Subsidi Tepat Sasaran
- Anies Ingin Biaya Pendidikan Lebih Kecil, Negara Memberi Subsidi
- Begini Strategi Anies Meningkatkan Produktivitas Petani