Kaget Lihat Para Siswa Pakai Baju dari Kulit Kayu
Indri dan kawan-kawannya gemetaran. Saking takutnya. Namun, dengan sisa-sisa keberanian yang ada, mereka membuka pintu belakang dan berlari keluar.
Lantas, bersembunyi di semak-semak. “Badan kami penuh dengan lumpur, tapi kami tetap sembunyi karena takut,” kata Indri.
Saat beberapa kawan pria mereka membuka pintu, ada sejumlah pria yang sedang memegang senjata tajam berdiri di depan pintu.
Mereka adalah kawanan pencuri dan perampok. Hidupnya di hutan-hutan. Para pencuri tersebut lalu meminta seluruh barang berharga yang ada di situ.
Demi keselamatan, mereka pun menyerahkan berbagai barang yang ada. Para pencuri pun pergi.
“Kami bersyukur karena kasih Tuhan yang besar sehingga kami bisa kembali ke Kupang dengan selamat dan berjumpa dengan keluarga,” kata putri bungsu dari pasangan Marten Bengu (Alm) dan Ny. Henderita Bengu ini.
Indri berharap apa yang dialaminya tidak terjadi pada yang lainnya. “Kita semua agar selalu waspada, di mana pun kita berada, karena kejahatan selalu mengintai kita,” kata Indri.
Saat ini Indri masih menunggu untuk mengikuti program pendidikan profesi guru (PPG) yang merupakan kelanjutan dari Program SM3T. Ia ingin tetap mengabdi untuk bangsa dan negara sebagai seorang guru. (*/sam)
Indri Inggriaty Marliansari Bengu, S.Pd punya pengalaman menarik mengabdi di pedalaman Papua. Dia merupakan guru Bahasa Inggris, lulusan FKIP UKAW
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Kominfo Ajak Para Guru di Morowali Melek Digital
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- 5 Berita Terpopuler: Jadwal Pendaftaran CPNS 2024, Guru P1 Negeri Diakomodasi, 150 Kursi Jalur Afirmasi
- Banyak Guru Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Optimalkan Formasi PPPK 2024
- Berkat PNM Mekaar Usaha Pensiunan Guru Ini Makin Berkembang
- Baru 26 Pemda Cairkan TPG, Dirjen Nunuk Turun Tangan, Instruksinya Tegas