Kaget Lihat Para Siswa Pakai Baju dari Kulit Kayu

Indri dan kawan-kawannya gemetaran. Saking takutnya. Namun, dengan sisa-sisa keberanian yang ada, mereka membuka pintu belakang dan berlari keluar.
Lantas, bersembunyi di semak-semak. “Badan kami penuh dengan lumpur, tapi kami tetap sembunyi karena takut,” kata Indri.
Saat beberapa kawan pria mereka membuka pintu, ada sejumlah pria yang sedang memegang senjata tajam berdiri di depan pintu.
Mereka adalah kawanan pencuri dan perampok. Hidupnya di hutan-hutan. Para pencuri tersebut lalu meminta seluruh barang berharga yang ada di situ.
Demi keselamatan, mereka pun menyerahkan berbagai barang yang ada. Para pencuri pun pergi.
“Kami bersyukur karena kasih Tuhan yang besar sehingga kami bisa kembali ke Kupang dengan selamat dan berjumpa dengan keluarga,” kata putri bungsu dari pasangan Marten Bengu (Alm) dan Ny. Henderita Bengu ini.
Indri berharap apa yang dialaminya tidak terjadi pada yang lainnya. “Kita semua agar selalu waspada, di mana pun kita berada, karena kejahatan selalu mengintai kita,” kata Indri.
Saat ini Indri masih menunggu untuk mengikuti program pendidikan profesi guru (PPG) yang merupakan kelanjutan dari Program SM3T. Ia ingin tetap mengabdi untuk bangsa dan negara sebagai seorang guru. (*/sam)
Indri Inggriaty Marliansari Bengu, S.Pd punya pengalaman menarik mengabdi di pedalaman Papua. Dia merupakan guru Bahasa Inggris, lulusan FKIP UKAW
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Peringati Hari Pendidikan Nasional, Ribuan Siswa & Guru Menanam Sayuran di Sekolah
- KPK Ingatkan Guru & Dosen: Gratifikasi Bukan Rezeki
- Motor Bu Guru Korban Begal di Bangkalan Sudah Kembali, Ada yang Terharu
- Menteri Mu'ti Terima Rekomendasi Konsolidasi Nasional Dikdasmen, Ada soal Guru & SPMB