Kaipang Bingky

Oleh: Dahlan Iskan

Kaipang Bingky
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - "Beliau itu Kaipang. Temannya banyak, tetapi uangnya tidak ada."

Julukan 'Kaipang' itu datang dari istrinya sendiri: Ny Bingky Irawan.

Saya menelepon Ny Bingky dari Jakarta. Kemarin sore. Saya mengucapkan dukacita jarak jauh. Bingky Irawan meninggal dunia kemarin pagi. Setelah tiga hari di rumah sakit.

Salah satu teman Bingky yang banyak itu, Anda sudah tahu: Gus Dur –Kiai Haji Abdurrahman Wahid, Presiden ke-4 Republik Indonesia.

Nama Bingky top se-Indonesia tahun 1990-an. Yakni ketika Bingky memperjuangkan perkawinan secara Konghucu. Yang selama Orde Baru dilarang.

Waktu itu pasangan Budi-Lany tidak mau kawin kalau tidak secara Konghucu. Itu tahun 1995. Yakni di Kelenteng Boen Bio, Jalan Kapasan Surabaya.

Ketika perkawinan itu didaftarkan ke catatan sipil, Budi diminta membawa rekomendasi dari Kanwil Departemen Agama Jatim. Kanwil hanya mau memberi rekomendasi perkawinan lima agama yang diakui: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

Budi lantas menggugat ke PTUN Surabaya. Ditolak. Lalu naik banding ke pengadilan tinggi Jatim. Ditolak.

Tidak hanya soal perkawinan dan Imlek, nama Bingky dianggap sebagai pahlawan besar Tionghoa. Juga soal KTP..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News