Kaipang Bingky

Oleh: Dahlan Iskan

Kaipang Bingky
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Bingky, sebagai Ketua Konghucu Jatim, tampil di depan. Gus Dur –yang ketika itu Ketua Umum PB NU –mendukung Bingky. Total. Bahkan sampai hadir di pengadilan. Untuk menjadi saksi.

Budi Widjaya kini berumur 59 tahun. Rumah tangganya bersama Lany sudah 27 tahun. Anaknya tiga orang. Yang sulung sekolah desain grafis di Singapura. Yang kedua kuliah pendidikan di Hong Kong. Yang bungsu masih SMA di Surabaya.

Suami-istri itu kini mengurus lembaga pendidikan milik yayasan mereka sendiri. Sejak sebelum kawin Budi sudah menjadi pengurus Boen Bio. Bersama Bingky.

Bingky dan Budi mengalami hidup yang sulit. Bersama pengurus kelenteng lainnya. Mereka sering dipanggil penguasa militer. Diperiksa. Diinterogasi. Termasuk saat mereka mengadakan peragaan barongsai di dalam kelenteng.

Zaman itu semua yang berbau Tionghoa memang dilarang. Namun, sebenarnya tidak –kalau tidak di tempat umum. Hanya saja kesalahan bisa terus dicari.

"Aneh sekali. Barongsai dilarang, tetapi film kungfu diputar terus di semua bioskop Studio 21," ujar Budi kemarin.

Bingky-Budi bisa dianggap dwi tunggal di Boen Bio. Di saat mengurus Kelenteng itulah Budi berkenalan dengan Lany. Yang juga aktivis dan pengurus kelenteng di Jalan Jagalan Surabaya.

Sebagai sesama aktivis Konghucu, pasangan ini ngotot harus kawin secara Konghucu. Didukung penuh oleh Bingky.

Tidak hanya soal perkawinan dan Imlek, nama Bingky dianggap sebagai pahlawan besar Tionghoa. Juga soal KTP..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News