Kaitan Australia Dengan Perusahaan Yang Diduga Pengaruhi Pemilu AS

Cara kerja di tingkat global
Modus operandi perusahaan itu di Australia mencerminkan bagaimana cara kerjanya di luar negeri.
Ketika mereka menargetkan Steve Bannon untuk memasok data untuk kampanye Trump, ia mendirikan kantor baru di dekat Universitas Cambridge untuk menyiratkan hubungan akademis.
Pengungkap fakta Christopher Wylie, yang membantu mendirikan perusahaan tersebut, mengatakan kepada The Guardian bahwa kantor kosong itu dipenuhi oleh staf dari lokasi lain, agar terlihat nyata dan berfungsi.
Dan kemudian setelah menjual jasanya, perusahaan itu membuat klaim besar karena telah mengobarkan perang politik psikologis di tengah publik Amerika, untuk memanaskan Pemilu.
Kenyataannya, senjata berupa ‘big data’ itu nyata dan berbahaya, tapi sulit mengukur berapa banyak kerusakan yang sebenarnya terjadi.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia