Kaji Penambahan Jam Pelajaran Agama
Minggu, 16 Januari 2011 – 09:24 WIB
Menurut Djemari menjelaskan, selama ini pihaknya melakukan survey sebelum memutuskan penambahan jam. Survey ini dilakukan dengan membandingkan di negara lain. Ia menambahkan, saat ini perbandingan Indonesia yang pendidikannya setara adalah di Brunei Darussalam dan Malaysia. "Kondisi yang ada, jam pelajaran mereka lebih sedikit," terang Djemari. Dengan kondisi tersebut, ia menjelaskan sebaiknya efektivitas pembelajaran lebih diutamakan dulu.
Baca Juga:
Selain survey ke luar negeri, BSNP juga bakal melakukan survey ke beberapa siswa. Ini menyangkut aspek-aspek daya serap siswa. Diantaranya adalah, untuk mengetahui apakah siswa tidak kelelahan menerima materi pendidikan agama empat jam pelajaran dalam satu pekan. Selain itu juga melakukan penetuan jam pelajaran yang bakal dikurangi, sebagai konsekwensi penambahan jam pelajaran pendidikan agama.
Djemari menjelaskan, di tengah bergulirnya otonomi daerah, juga semakin menambah santer usulan penambahan tersebut. Dia tidak mempermasalahkan usulan tersebut. "Itu wewenang daerah yang diatur dalam otonomi," katanya. Namun, Djemari menegaskan harus benar-benar bisa dipastikan kualitas penyerapan pendidikan agama bisa meningkat setalah ada penambahan jam pelajaran. (wan)
JAKARTA - Usulan penambahan jam pelajaran agama di sekolah umum terus menggelinding. Rencananya, jam agama yang sekarang berdurasi dua jam pelajaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Paiton Energy Hadirkan PLTS Atap di SMKN 54 Jakarta, Ramah Lingkungan
- Siapkan SDM Unggul di Bidang Energi, ITPLN Buka Penerimaan Mahasiswa Baru
- IPDN Anugerahkan Penghargaan untuk 5 Kepala Daerah, Selamat
- Menteri Nadiem Dicecar Komisi X DPR Gegara Pernyataan Anak Buah
- Peserta Ready4Security Rancang Solusi Keamanan Siber di U-Connect
- Prof Lukman Hakim: Kurang Kasih Sayang dan Perhatian Berpotensi Dorong Kenakalan Remaja