Kajian Pemindahan Ibu Kota Dikebut, Target Agustus
Selain persoalan kepadatan yang melanda Jakarta, salah satu alasan utama pertimbangan perlunya pemindahan ibu kota negara adalah faktor ekonomi.
Tidak meratanya pertumbuhan ekonomi antara Pulau Jawa dan daerah luar jawa, menjadi alasan utama.
Hal itu sebelumnya diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro, mengenai alasan keinginan Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota Negara.
Menurut Bambang, setelah penerapan otonomi daerah, harus diakui bahwa peran Pulau Jawa dalam menyumbang produk domestik regional bruto (PDRB) justru semakin naik.
Sementara daerah-daerah luar Jawa termasuk Kalimantan, justru mengalami penurunan.
Saat ini Pulau Jawa masih menyumbang 54 persen dari PDRB Indonesia, dan daerah seperti Kalimantan justru cenderung menurun.
“Karena itu Pak Presiden menilai sudah saatnya perlu melakukan penyeimbangan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi ini, sehingga semua daerah bisa merata,” ujar dia saat menjawab pertanyaan Kalteng Pos ketika berada di Palangka Raya, Kamis (6/4) lalu.
Pemerintah menilai saat ini beban Jakarta yang menjadi pusat pemerintahan sekaligus ekonomi Indonesia, membuatnya semakin tidak efektif lagi.
Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah, bukan lagi sekadar wacana.
- Kebakaran Menghanguskan 11 Rumah di Kota Palangka Raya
- PDIP Palangka Raya Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota 2024
- 298 PPPK Formasi 2023 Menerima SK, Hera Nugrahayu Sampaikan Pesan Penting
- Lapas Sampit Penuh, 25 Napi Dipindah ke Palangka Raya
- Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Kahayan Palangka Raya
- Innalillahi, 5 Warga Tenggelam Akibat Banjir Kota Palangka Raya