Kajian Pemindahan Ibu Kota Dikebut, Target Agustus

Kajian Pemindahan Ibu Kota Dikebut, Target Agustus
Sugianto Sabran. Foto: Kalteng Pos/JPNN

“Dengan beban yang ada saat ini dan itu terus meningkat, kita nilai sudah tidak efisien lagi untuk menjalankan pusat roda pemerintahan yang efektif dan solid. Untuk itu, kita harus segera membangun pusat perekonomian yang baru dan itu dipilih di luar Jawa,” jelas Bambang.

Selain pertimbangan ekonomi tersebut, lanjut Bambang, dipilihnya Palangka Raya sebagai calon lokasi ibu kota negara, adalah pertimbangan sejarah dan geografis.

“Tentang Palangka Raya yang akan menjadi ibu kota ini kan sudah tercetus oleh founding father kita Bung Karno dulu. Yang tentunya itu dicetuskan bukan begitu saja tanpa alasan dan pertimbangan matang,” sebut dia.

Sementara itu, Direktur Perkotaan Perumahan dan Permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyanti menyatakan, Bappenas akan mempercepat kajian awal rencana tersebut selama tiga bulan.

“Semula direncanakan akhir tahun, tapi kita akan percepat dan diharapkan rampung pada Agustus nanti,” ujarnya.

Meski demikian, kata Virgi, tak menutup kemungkinan ada daerah lain selain Palangka Raya yang menjadi pilihan calon ibu kota negara.

"Kami tidak bisa pastikan bahwa Palangka Raya pasti jadi ibu kota. Cuma kami akan kaji secara menyeluruh. Dari situ kita akan tahu apakah rencana ini bisa diterapkan atau tidak perlu diteruskan. Dari situ kita akan membuat perencanaan lanjutan," kata Virgiyanti. (nto/alh/c2/abe)

 


Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah, bukan lagi sekadar wacana.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News