Kak Seto: Lindungi Anak-Anak Dari Produk Susu Bergula Tinggi

Kak Seto: Lindungi Anak-Anak Dari Produk Susu Bergula Tinggi
Kak Seto. Foto dok JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati anak Dr Seto Mulyadi mengkritisi masih beredarnya iklan produk-produk makanan dan minuman yang mengklaim baik dan menyehatkan dikonsumsi untuk anak-anak Indonesia, padahal kadar gulanya sangat tinggi.

"Ini artinya informasi mengenai kesehatan harus terus menerus diinformasikan pemerintah. Anak-anak secara tidak sadar masih sering mengkonsumsi produk yang tidak laik seperti permen, coklat juga susu kental manis karena pengaruh iklan," kata Kak, Kamis (27/7).

Mantan Ketua Komnas Perlindungan Anak itu menjelaskan, anak-anak yang terbiasa sejak kecil mengonsumsi produk yang tidak baik akan terus terbawa kebiasaannya. Ini nantinya bisa menyebabkan penyakit gula, kanker dan obesitas.

"Tentunya hal ini harus terus dikampanyekan kepada orangtua dan pendidik agar anak-anak menghindari produk-produk yang tidak baik terutama minuman susu dengan gula tinggi," ujarnya.

Secara tidak langsung Kak Seto menyatakan iklan produk itu menyesatkan karena hanya mementingkan keuntungan industri yang dihasilkan melalui penjualan kepada para produsen, tanpa memikirkan dampaknya bagi kesehatan anak.

"Pemerintah perlu memberikan perhatian terhadap produk-produk anak yang tidak bernutrisi seperti permen, dan susu kental manis. Diperlukan juga berbagai unsur terkait seperti Kemenkes, Kominfo, media agar iklan-iklan tersebut di tertibkan," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyikapi maraknya produk makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan label dan peruntukan. Salah satunya produk susu kental manis (SKM) yang masih beriklan secara gencar sebagai minuman bergizi, padahal bergula tinggi dan tidak baik untuk anak.

Pengurus YLKI Tulus Abadi melihat ada kekeliruan yang disampaikan sejumlah produsen dalam mengiklankan produk SKM. Di mana sebenarnya SKM memiliki kandungan gula dan lemak yang tinggi, sedangkan kalsiumnya rendah dan hal itu berdampak buruk bagi anak-anak.

Pemerhati anak Dr Seto Mulyadi mengkritisi masih beredarnya iklan produk-produk makanan dan minuman yang mengklaim baik dan menyehatkan dikonsumsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News