Kalangan Lanjut Usia Rentan Jadi Korban Kekerasan Keluarganya Sendiri

"Orang-orang yang sudah lanjut usia sangat lemah ketika harus berhadapan dengan orang-orang yang menjaga dan merawat mereka," ujarnya.
Sementara, menurut Marilyn Crabtree dari Lembaga Advokasi Warga Lansia di Australia, perlu adanya kesadaran soal ini.
"Sangat penting bagi warga untuk tahu bentuk kekerasan seperti apa yang terjadi, bagaimana mereka dieksploitasi. Kemudian mereka bisa berpikir dan siapa tahu bisa menyadari jika hal ini terjadi pada seseorang dalam keluarganya," ujar Crabtree.
Dari laporan yang disebutkan Crabtree, kelompoknya menerima sekitar 600 laporan pelecehan terhadap manula setiap tahunnya.
"Persentase-nya bisa sama sekitar 50-50, antara laki-laki dan perempuan yang menjadi pelaku tindak kekerasan. 65 persen korbannya adalah wanita berusia lanjut, dan sisanya adalah pria," jelasnya.
Hal ini berbeda dengan tindak kekerasan di dalam rumah tangga, yang kebanyakan semua korban adalah perempuan, dan kebanyakan pelaku adalah pria.
Pemerintah Australia Selatan mengatakan sedang menyiapkan hotline telepon yang dapat dihubungi oleh para manula yang mendapatkan tindak kekerasan dari anggota keluarganya.
Menteri Urusan Warga Manula, Zoe Bettison mengatakan saluran telepon tersebut memberikan kesempatan bagi warga manula untuk melaporkan soal perilaku yang mereka terima, baik dari anggota keluarga sendiri, teman atau tetangga.
Kelompok advokasi mengatakan banyak orang yang meremehkan tingkat kekerasan terhadap orang tua, termasuk di Australia. Kini mereka menyerukan kesadaran
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina