Kalau Ada 5 Orang Arab, Masing-Masing Beli 5 Kresek

Kalau Ada 5 Orang Arab, Masing-Masing Beli 5 Kresek
Kalau Ada 5 Orang Arab, Masing-Masing Beli 5 Kresek
Untuk mencapainya melewati jalan sempit berkelok-kelok dan naik turun. Ladang yang tanamannya dicabuti itu sudah diberi garis polisi tiga hari sebelumnya. Tampak ada tiga petak kebun di lokasi itu yang di-police line. Selain di lahan 500 m2, di sampingnya lahan seluas 400 m2, dan di belakang sekitar 300 m2.

Setelah dicabut, pohon teh arab yang rata-rata setinggi satu meter ditumpuk menjadi satu. Tumpukan-tumpukan tanaman itu yang akhirnya dibakar paksa menggunakan bensin. Di lokasi yang tidak berjauhan, ditemukan pula ladang-ladang gat serupa yang jika ditotal mencapai 3 hektare. Itu yang baru ketahuan.

Kebun-kebun itu sebelumnya adalah merupakan agro wisata favoritnya turis asal Timur Tengah. Betapa tidak, mereka datang untuk bertransaksi sekaligus mencicipi pucuk daun gat secara gratis di kebunnya. ’’Cara makannya begini saja. Petik pucuknya, dikunyah, lalu ampasnya dibuang,’’ ungkap H Hambali, salah satu pemilik ladang teh arab.

Hambali yang mengenakan peci warna putih memang menyandang status haji. Menurutnya warga setempat banyak yang haji. Secara tidak langsung dia menunjukkan status sosial warga setepat rata-rata menengah ke atas. Namun dia tidak mengatakan kalau strata sosial itu didongkrak dari penjualan daun gat.

BADAN Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan ladang tanaman catha edulis di Cisarua, Bogor. Tanaman yang disebut ”teh arab” itu dinyatakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News