Kalau Baca Prediksi Kapan Corona Sirna, Rasanya Masih Lama Banget

Kalau Baca Prediksi Kapan Corona Sirna, Rasanya Masih Lama Banget
Petugas medis beristirahat di sela pemindahan pasien yang terinfeksi virus coronaFoto: ANTARA FOTO/REUTERS/Christian Hartmann/foc/djo

jpnn.com, YOGYAKARTA - Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dedi Rosadi ikut mengimbau masyarakat agar tidak mudik atau pulang kampung.

Dia mengatakan, fenomena pulang kampung atau mudik yang berlangsung secara masif dapat memicu akhir pandemi COVID-19 mundur dari perkiraan awal.

"Menyebabkan perkiraan laju tambahan jumlah kasus di setiap wilayah akan berbeda-beda yang akan mempengaruhi time line dan nilai akhir total prediksi nasional," kata Dedi Rosadi melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Sabtu (25/4).

Menurut Dedi, fenomena mudik pada Mei 2020 secara masif atau bentuk migrasi lain dari daerah pusat penyebaran, khususnya daerah zona merah, sangat berpotensi ditunggangi virus.

Oleh sebab itu, pemerintah telah mengeluarkan larangan kegiatan mudik terhitung sejak 24 April 2020.

Larangan itu, kata dia, sejalan dengan upaya pengendalian risiko wabah yang bila ditaati akan menghambat tumbuhnyayog klaster-klaster penyebaran baru diseluruh Indonesia.

"Tumbuhnya klaster-klaster baru perlu dicegah agar wabah tidak mundur lebih lama kebelakang yang berakibat akhir wabah di setiap wilayah akan berbeda-beda," kata Dedi.

Sebelumnya, berdasarkan data pemerintah sampai 26 Maret 2020, pada akhir Maret 2020 lalu Dedi dan tim telah merilis prediksi sementara akhir pandemi terjadi pada akhir Mei 2020 dengan total penderita positif COVID-19 mencapai 6.174 kasus.

Perkiraan waktu virus corona COVID-19 sirna bisa meleset jika masyarakat bandel tetap ngotor mudik atau pulang kampung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News