Kalau Darah Jokowi Merah Putih, Pasti Berani Rebut Blok Mahakam

Kalau Darah Jokowi Merah Putih, Pasti Berani Rebut Blok Mahakam
Kalau Darah Jokowi Merah Putih, Pasti Berani Rebut Blok Mahakam. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean meragukan keberanian Presiden Joko Widodo merebut kembali pengelolaan Blok Mahakam yang akan berakhir 2017 mendatang, karena menurutnya pemerintah berada di bawah tekanan asing.

"Kalau Jokowi darahnya masih merah putih pasti ambil alih 100 persen blok Mahakam. Tapi kalau melihat situasi sekarang saya melihat pemerintah tidak akan punya keberanian, tidak akan mampu bahkan mengadapi tekanan asing," kata Ferdinand di gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/3).

Pihaknya yakin Jokowi tidak berani karena pola pikir Menteri ESDM Sudirman Said tidak mendukung upaya tersebut. Ini terbukti dengan sikap Sudirman Said ketika memberikan perlakuan khusus pada PT Freepot soal pembangunan smelter.

"Kenapa saya katakan begitu, karena kita melihat mind-set, pola pikir manusianya. Pejabatnya Sudirman Said berulang kali bahkan ingin membatalkan UU Minerba hanya untuk mengkomidir kepentingan asing," ujar mantan Sekjen Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara-JP) ini.

Selain itu, dua tahun menjelang kontrak blok Mahakam berakhir dengan Total E&P, pihaknya belum melihat kejelasan sikap pemerintah akan akan mengambil alih seluruhnya atau sebagian.

"Kenapa ini tidak jelas sampai sekarang, berarti ada yang dilindungi. Ada yang ditutupi. Kalau melihat situasi normal, kalau 2017 ini sudah harus berakhir mestinya sekarang pemerintah sudah tegas menyatakan sikap bahwa ini diambil alih atau tidak," jelasnya.

Selanjutnya, Pertamina selaku perusahaan pelat merah sudah harus masuk ke dalam sistem operasi pengelolaan blok Mahakam. Sehingga tidak kaget pada saat terjadi pengambil alihan.

"Itu yang paling penting, tapi ya kembali yang tadi apakah pemerintah ini berani, Jokowi ini berani? Ya saya sangat pesimis pemerintah ini berani," pungkasnya. (fat/jpnn)


JAKARTA - Direktur eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean meragukan keberanian Presiden Joko Widodo merebut kembali pengelolaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News