Kalau Saya Sakit, Siapa yang Nanti Merawat?

Kalau Saya Sakit, Siapa yang Nanti Merawat?
Keluarga korban jatuhnya Lion Air JT610: Mariana (kanan) menangis di posko crisis center halaman Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Foto: JAWA POS PHOTO

Dari informasi Yuliani, kerabat Mariana, Nasir adalah anak pertama di antara empat bersaudara. Dua adik bungsunya kembar, Fitra dan Fitri. Nasir yang berusia 29 tahun sudah menikah dengan Dian Daniati dan dikaruniai seorang anak bernama Dafi.

Sebelum meninggal dunia, Nasir sempat berpesan kepada keluarga besarnya di Aceh untuk berkumpul bersama di Jakarta. ”Keinginan dia mungkin berhasil. Tapi, ternyata begini caranya. Warga dari Aceh Selatan yang tinggal di Jakarta pada ke sini semua,” katanya.

Yuliani menjelaskan, Nasir bekerja pada sebuah perusahaan alat kesehatan di Jakarta Barat. Nasir disebut pergi ke Bangka Belitung untuk menggarap proyek kantornya. Keluarga memastikan bahwa Nasir menjadi korban dari informasi pihak perusahaan dan surat-surat yang ditemukan tim SAR. ”Di WA Story pukul 06.10 dia menulis flight,” katanya.

Yuliani menyatakan, bisa jadi status di Facebook milik Nasir menjadi pertanda. Status itu bertulisan Jangan suka menyebarkan Hoax dan Fitnah, ingat masa umur dan ajal. Semoga sebelum ajal bisa baca syahadat. ”Mungkin itu jadi pesan terakhir dia,” katanya.

Ade Sumber, seorang petugas crisis center yang menemui Mariana dan keluarganya, tak banyak bicara. Dia menyodorkan tisu dan air minum. Dia sepertinya tahu duka keluarga korban itu begitu mendalam.

Ade sempat menanyakan identitas singkat Mariana dan putranya yang jadi korban. Mariana dan kerabatnya terdengar menyebut nomor 102 yang merupakan nomor di data manifes. Setelah pendataan singkat tersebut, Mariana diberi kartu identitas bertulisan Family JT 610.

Mereka lantas dibawa dengan mobil ke RS Polri untuk pendataan lebih lanjut. ”Sampai sore ini (kemarin sore, Red) sudah 168 keluarga korban yang melapor. Masih ada 10 lagi yang belum,” ujarnya.

Ade menjelaskan, bisa jadi ada keluarga korban yang langsung mendatangi RS Bhayangkara atau Bandara Soekarno-Hatta. Selain mendata keluarga korban, petugas di Bandara Halim memfasilitasi akomodasi untuk mereka. Termasuk penginapan di sebuah hotel di Cawang dan antar jemput ke RS atau sesuai kebutuhan untuk visum atau keperluan lain.

Kepergian mendadak orang-orang tercinta membuat keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 begitu terpukul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News