Kalbar Kekurangan 8.000 Guru

Kalbar Kekurangan 8.000 Guru
Kalbar Kekurangan 8.000 Guru
“Kita tidak ingin terus menanggung dosa. Setiap IPM turun selalu Dinas Pendidikan menjadi sorotan, padahal IPM tak hanya bergantung pada pendidikan, namun banyak faktor yang tentunya banyak SKPD lain yang mempengaruhi dan bertanggung jawab,” ungkap Alexius Akim.

Akim mengatakan untuk mengatasi persoalan klasik ini, dia meminta agar persoalan ini bisa ditutupi dengan penerimaan tenaga pengajar baru. Akan tetapi, untuk pengangkatakan tenaga pengajar (PNS) masih terkendala dengan moratorium kementerian yang hingga saat ini belum dicabut.

“Kita menunggu penerimaan baru, kalau tahun ini ada, mungkin kekurangan itu akan sedikit tertutupi walaupun tidak 100 persen. Kita juga akan berkoordinasi dengan BKD Provinsi Kalbar agar kedepannya kuota pengangkatan guru di Kalbar bisa lebih banyak,” ungkap dia.

Ditanya soal penerimaan pegawai untuk tenaga guru, Akim mengatakan penerimaan pegawai tetap mengacu pada kementerian di pusat. “Kita ikut pusat, kalau dari pusat suruh buka dan kita dapat kuota, tentu kita akan buka pendaftaran,” ungkapnya.

PONTIANAK - Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat Alexius Akim mengakui, saat ini Kalimantan Barat masih kekurangan sekitar 8.000 tenaga kerja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News