Kaligrafi TKW

Oleh Dahlan Iskan

Kaligrafi TKW
Dahlan Iskan.

”Nama asli saya Lestari, pak. Dipanggil Lisa,” katanya pada saya. Dalam bahasa Mandarin. Yang nyaris sempurna. Dibanding Lisa bahasa Mandarin saya tidak ada sekukunya.

Nama ‘Lestari’ memang tidak mudah diucapkan oleh lidah sana. Tidak ada huruf China yang bunyinya ‘Les’. Tepat sekali kalau Lestari memilih nama panggilan Lisa.

Sudah 12 tahun Lisa di Taiwan. Di majikan yang sama. Sudah dianggap keluarga sendiri.

Tugasnya sehari-hari adalah menjaga orang tua. Yang kian tua. Kian rapuh. Usianya kini 90 tahun. Strok.

Sejak juragannya strok itulah Lisa tidak punya banyak waktu lagi belajar kaligrafi. Harus menemani orang tua itu: 24 jam. Tidak pernah libur. Lebaran tahun ini pun tidak pulang.

Guru kaligrafinya juga tidak ada lagi. Tapi Lisa sudah keburu pandai. Karyanya sudah banyak.

Kaligrafi TKW

Misalnya dua banner yang dia pegang itu. Yang filsafat di balik kaligrafinya sangat dalam. Yang tulisan kaligrafinya lumayan indah. Seperti yang dipegang di tangan kanan Lisa. Bunyinya:

Rosmah, istri Najib Razak, mungkin perlu memiliki banner kaligrafi itu. Atau juga Setya Novanto. Saya juga ingin memiliki satu. Untuk jaga-jaga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News