Kalla: Belum Ada Opsi Turunkan Harga BBM

Kalla: Belum Ada Opsi Turunkan Harga BBM
Kalla: Belum Ada Opsi Turunkan Harga BBM
Untuk BBM bersubsidi, Ani mengakui anggaran subsidinya makin turun. Namun menurut dia, harga yang berlaku saat ini juga belum mendekati harga pasar. Minyak tanah misalnya, saat ini harganya masih sekitar 40 persen dari harga pasar. ”Subsidi pasti turun sampai akhir tahun. Tapi harga kita di dalam negeri sama sekali belum menunjukkan suatu titik yang sama dengan harga keekonomian itu sendiri,” kata Ani.

Dia menegaskan, pemerintah tidak akan memberikan harapan-harapan tidak realistis kepada masyarakat. Pemerintah terus melihat perkembangan dunia, APBN, daya beli masyarakat. ”Kalau responnya harian masyarakat juga akan bingung. UU APBN juga tidak memungkinkan kita bisa zig zag seperti itu,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan saat ini pelaku industri masih dilanda kecemasan. ”Turunnya permintaan di pasar global maupun dalam negeri yang memaksa penurunan kapasitas dan volume produksi, akan mendorong industri melakukan PHK,” kata Bambang.

Bambang mengatakan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki diperkirakan memangkas 10 persen dari total 2,5 juta pekerja. ”Langkah yang sama diduga akan ditempuh industri makanan dan baja, serta industri manufaktur lainnya,” kata Bambang. (tom/rdl/sof/yun)

JAKARTA – Desakan sejumlah pihak agar pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) tampaknya tidak dikabulkan pemerintah. Wakil Presiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News