Kalla: Penyatuan Zona Waktu Ngawur
Senin, 04 Juni 2012 – 06:17 WIB

Kalla: Penyatuan Zona Waktu Ngawur
"Kalau alasannya produktivitas, apakah Amerika dan Australia yang punya banyak zona waktu tidak lebih produktif dibandingkan kita? Kalau alasan penyatuan zona waktu itu produktivitas, itu ngawur," ketusnya.
Jika menginginkan produktivitas pasar modal meningkat, Kalla menyarankan agar jam pembukaan perdagangan dimajukan sejam, dari jam 09.00 menjadi jam 08.00, sehingga sama dengan jam pembukaan perdagangan di Singapura dan Hongkong. "Jangan pasar modal yang 70 persennya investor asing itu menjajah 200 juta orang Indonesia. Majukan jam pembukaan sejam, sehingga orang bursa harus bangun lebih pagi," tukasnya. (noe)
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai rencana pemerintah menyatukan zona waktu sebagai langkah keliru. Ketua Umum Palang Merah Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Seorang Anak Tewas Terseret Banjir Sejauh 2,4 Kilometer di Temanggung
- Survei Indikator: Masyarakat Puas Penyelenggaraan Mudik hingga Operasi Ketupat Polri
- Pembekalan CPNS Setjen MPR, Sekjen Siti Fauziah Tanamkan Pentingnya Adaptasi Teknologi
- Selidiki Aduan Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Polri Telah Periksa 26 Orang Saksi
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo