Kalung Antivirus Corona Dikritik, Begini Penjelasan dari Kementan

Kalung Antivirus Corona Dikritik, Begini Penjelasan dari Kementan
Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Fadjry Djufry. Foto: dok. Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Fadjry Djufry kembali menjelaskan manfaat kalung Eucalyptus atau yang disebut publik sebagai kalung antivirus corona dan sempat menuai kritik.

Dia mengungkapkan, kalung Aromaterapi Eucalyptus merupakan produk aksesoris aromaterapi, yang didesain dalam bentuk seperti name tag dan dikenakan sebagai kalung.

Ini mudah dibawa ke mana saja tanpa khawatir tertinggal atau tercecer.

Produk aksesoris aromaterapi ini dalam dunia luas bisa saja didesain sebagai gantungan kunci, kipas, bolpen atau bentuk lainnya yang menyebar aromaterapi.

"Produk kalung aromaterapi Balitbangtan diformulasikan berbasis minyak Eucalyptus sp. dan didesain dengan teknologi nano dalam bentuk serbuk dan dikemas dalam kantong berpori," terang Fadjry pada Senin (6/7).

Dengan teknologi nano, lanjutnya, ukuran partikel bahan aktif menjadi sangat kecil dan luas permukaannya menjadi sangat besar.

Dengan demikian, luas bidang kontaknya menjadi sangat besar dan bisa menekan penggunaan bahan aktif.

Produk ini mengeluarkan aroma secara lepas lambat (slow release) sehingga berfungsi sebagai aromaterapi selama jangka waktu tertentu.

Eucalyptus yang dijadikan bahan dasar kalung antivirus corona itu sejak dulu sudah digunakan sebagai bahan aktif pada obat Soledum untuk pengobatan penyakit pernapasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News