Kamar sempit, Rombongan Jatim di Sel Penjahat Zaman Belanda
Senin, 04 Februari 2013 – 10:01 WIB

Kamar sempit, Rombongan Jatim di Sel Penjahat Zaman Belanda
Tempat salat tersebut berbentuk lingkaran dengan diameter 8 meter. Tempat itu mampu menampung jamaah lebih dari seratus orang.
Baca Juga:
Tapi, tidak semua penghuni bisa beribadah malam sesuka hati di tempat tersebut. Hanya penghuni yang telah memiliki izin melalui sidang TPP (tim pengamat pemasyarakatan) yang bisa melakukannya. Sebagian besar adalah napi yang berusia lanjut. "Tempat (ibadah) ini biasa kami sebut Palang," lanjut Teguh.
Sesudah dari Palang, saat malam, para napi masuk ke kamar dan dikunci. Mereka tidak bisa ngobrol lagi dengan rekan sesama penghuni. Meski kamar berdekatan, mereka tidak bisa berbicara karena akses untuk itu tidak ada.
Pintu tiap kamar tertutup rapat. Hanya ada lubang intip setinggi kepala orang dewasa berukuran 25 x 15 cm. Lubang tersebut digunakan petugas untuk mengecek kondisi para napi. Apakah di dalam kamar mereka baik-baik saja atau melakukan tindakan berbahaya seperti upaya bunuh diri.
SUASANA blok hunian Lapas Kelas I Sukamiskin begitu sepi pada malam hari. Jawa Pos yang pada suatu malam mengunjungi lapas yang kini menjadi rumah
BERITA TERKAIT
- Staf PDIP Buka Duka Keluarga Akibat Kasus Harun: Anak Trauma Dituduh Anak Koruptor
- Kusnadi Buka Suara Soal Titipan Tas dan Koper dari Harun Masiku
- Pelaku Curanmor Ini Sudah 6 Kali Beraksi di Pesanggrahan, Akhirnya Ketiban Sial, tuh Lihat
- Siswi Diduga Jadi Korban Pelecehan di Sekolah, SMK Waskito Dukung Penegakan Hukum
- Megawati Percaya Diri Diterima Jika Melamar Kerja Jadi Koki
- Megawati Akui PDIP Babak Belur, Tetapi Tetap Menang di Pemilu 2024 Berkat Dukungan Rakyat