Kamboja Siap Tampung Lebih Banyak Pengungsi Nauru

Sekarang sudah lima tahun sejak dia terakhir melihat anak dan isterinya.
"Saya melakukan semua yang mereka inginkan," katanya.
"Pemerintah Australia berjanji kepada saya bahwa mereka akan membawa keluarga saya, tetapi mereka tidak memenuhi janji mereka."
Abdallah Zalghana mengatakan usaha barunya akan bangkrut karena keluarganya tidak ada di sini untuk membantunya menjalankan restoran itu dan dia harus menyewa staf lokal.
Abdallah Zalghana mengatakan dia sudah memberitahu pejabat dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) bahwa ia berencana melakukan aksi mogok makan agar kasusnya mendapat perhatian.
"Saya katakan kepada mereka dua atau tiga minggu lalu bahwa jika tidak ada yang realistis terjadi untuk membawa keluarga saya ke sini saya akan mogok makan," ancam Abdallah Zalghana.
"Mengapa mereka tidak dapat mengerti bahwa saya harus bersatu kembali dengan istri dan anak-anak saya. Apa ini tentang Pemerintah Australia? Mereka tidak punya belas kasihan."
Seorang juru bicara dari kantor Imigrasi Peter Dutton mengatakan mereka tidak akan mengomentari kasus individu.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina