Kans AHY Lebih Besar, Elektabilitas Gatot Rendah

Kans AHY Lebih Besar, Elektabilitas Gatot Rendah
Emrus Sihombing. Foto: dok/JPNN.com

“Cak Imin bisa saja maju, dari segi eletabilitas perlu dipoles. Dari Demokrat, kelihatah dari hasil survei, AHY sangat layak ditempatkan di posisi cawapres,” kata Emrus. 

“AHY saya kira perlu dipertimbangkan karena dapat merebut suara milenial. Capresnya? Sangat dinamis, bisa saja dipasangkan dengan Jokowi untuk ke depan. Tapi akan sangat tergantung komunikasi politik antarakedua tokoh ini maupun partai pengusung,” kata Emrus lagi.

Menurut Emrus, Jokowi sangat pantas menggandeng Cawapres yang bisa ikut mendongkrak elektabilitasnya. 

“Dua hal yang harus dilakukan Jokowi yaitu memacu pembangunan dan mencari pasangan cawapres mendongkrak elektabilitas. AHY bisa menjadi alternatif,” katanya. 

Emrus menambahkan peluang AHY cukup besar karena Partai Demokrat dua periode berkuasa. “Jadi saya pikir tidak mungkin Demokrat hilang begitu saja. Jadi masih banyak simpatisan dan yang militan dengan Demokrat. Jadi kalu digabung akan luar biasa,” katanya.

Emrus membenarkan bahwa ruang publik tidak hanya pada figur Jokowi dan Prabowo tapi banyak tokoh alternatif. Di antaranya Tuan Guru Bajang, Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli, dan tokoh lainya.

“Banyak tokoh, ruang publik tidak hanya Jokowi dan Prabowo. Tapi dari sekian banyak calon, nantinya akan mengkristal. Karena mau tidak mau akan memusat ke salah satu poros. Tapi bukan berarti tidak berpeluang. Karena dinamika politik sangat cair,” katanya. 

Emrus mencontohkan, Tuan Guru Bajang (TGB) adalah figur berprestasi karena berhasil menjabat gubernur NTB selama dua periode. TGB juga santri dan sangat dekat dengan kelompok muslim.

Menurut Emrus, figur AHY yang mampu meraup suara kaum milenial jika didorong berpasangan dengan Jokowi maka kekuatannya semakin terlihat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News