Kapal Bantuan PLN Terbalik, Genset Ditelan Ombak

Kapal Bantuan PLN Terbalik, Genset Ditelan Ombak
Kapal Bantuan PLN Terbalik, Genset Ditelan Ombak
Beberapa jam kemudian, hujan sempat berhenti. Relawan mulai berkoordinasi dan menyebar ke titik-titik bencana. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG) memang telah menyebarkan imbauan soal cuaca buruk. Namun, karena kebutuhan listrik sangat vital di lokasi bencana, relawan PLN memaksa berangkat.

Tepat pukul 10.00, boat relawan PLN mulai berangkat. Wartawan Jawa Pos ikut menumpang. Mereka berencana menyambung instalasi listrik di daerah terdampak tsunami. "Karena cuaca buruk, semua wajib memakai pelampung dan kelengkapan lapangan," ujar Fauzi, koordinator relawan PLN Tuapejat.

Saat itu, tim PLN dibagi dalam dua kapal bermesin tempel. Boat kayu pertama yang berukuran 20 meter mengangkut tim teknis dan membawa logistik. Kapal kayu kedua yang lebih kecil membawa lima petugas dan perlengkapan genset. Jawa Pos bersama wartawan Pos Metro Padang (Jawa Pos Group) ikut menumpang kapal pertama yang berkapasitas lebih besar.

Sekitar 15 menit saat kapal melaju meninggalkan Pelabuhan Lestari, Sikakap, laut mulai bergejolak. Kapal pertama yang mengangkut 16 penumpang dan operator kapal mulai diempas ombak. Setelah sejam berada di laut, gelombang semakin besar. Langit juga mulai mendung. Badan kapal pun berkali-kali ditampar gelombang.

SIKAKAP – Upaya pendistribusian bantuan logistik bagi korban gempa dan tsunami di Mentawai benar-benar terkendala cuaca. Keganasan laut di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News