Kapal Perang Langgar Batas Laut, Menlu Australia Minta Maaf ke Indonesia

Kapal Perang Langgar Batas Laut, Menlu Australia Minta Maaf ke Indonesia
Kapal Perang Langgar Batas Laut, Menlu Australia Minta Maaf ke Indonesia

jpnn.com - SYDNEY - Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia. Surat itu sebagai respon atas protes Jakarta terhadap aksi penerobosan kapal perang Australia ke wilayah Indonesia.

Sebelumnya, permintaan maaf Australa juga disampaikan Menteri Imigrasi, Scott Morrison. Namun, Indonesia masih belum puas atas permintaan maaf itu.

Karenanya Bishop pun mengirim permintaan maaf Australia ke Menlu RI, Marty Natalegawa. "Saya telah menghubunginya (Marty Natalegawa) secara tertulis,’’ ujar Bishop seperti dilansir Sydney Morning Herald (SHM), Sabtu (18/1). "Saya telah mengirimkan sebuah surat permohonan maaf atas nama pemerintah  Australia dan juga secara pribadi."

Meski tak menjelaskan secara rinci isi surat yang dikirimkan ke Marty Natalegawa, namun Bishop menegaskan bahwa pemerintah Australia menghormati kedaulatan laut Indonesia. "Ini merpakan kebijakan pemerintah Australia untuk menghormati teritorial laut Indonesia," imbuhnya

Seperti diberitakan sebelumnya kapal patroli AL dan Bea Cukai Australia diduga kuat telah beberapa kali telah menerobos teritori Indonesia bulan lalu. Kapal tersebut berdalih tengah melakukan patroli untuk menghalau kapal para pencari suaka yang diduga datang dari perairan Indonesia.

Atas perbuatan ini pemerintah Indonesia melayangkan protes dan akan mengirimkan kapal perangnya untuk mencegah aksi Australia berikutnya. "Pemerintah Indonesia memiliki hak yang sah untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya sesuai dengan hukum internasional dan piagam PBB," ujar Deputi VII Menko Polhukam Bidang Koordinasi, Komunikasi, Informasi, dan Aparatur (Kominfotur) Marsda TNI Agus R. Barnas.(zul/jpnn)

 


SYDNEY - Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News