Kapal Sulit Bersandar, Sapi -sapi Kurban Mati Bergelimpangan

Kapal Sulit Bersandar, Sapi -sapi Kurban Mati Bergelimpangan
PENUH SESAK: Evakuasi sapi kurban dari KLM Nusantara Indah asal Bima, NTB, di Terminal Penumpang ASDP Kamis (18/9). Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Kepadatan Terminal Kalimas, Pelabuhan Tanjung Perak, kembali menelan korban. Kamis (18/9) sebanyak 13 ekor sapi mati kepanasan karena kapal pengangkutnya sulit bersandar.

Rencananya, sapi-sapi itu dikirim ke Jakarta untuk kurban. Jumlah kerugian pun mencapai ratusan juta rupiah.

Informasi yang dihimpun, ada dua kapal yang mengangkut hewan kurban. Yakni, kapal Nusantara Indah dan Mitra Samudra.

Dua kapal tersebut membawa 293 sapi dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain sapi, kapal itu mengangkut sembilan anak buah kapal (ABK) dan 32 orang yang bertugas merawat sapi.

Aziz Ismail, pemilik sapi, menyatakan, kapal tersebut berangkat dari Bima pada Minggu lalu (14/9). Kapal tiba di Surabaya Selasa malam (16/9). Nah, setiba di Pelabuhan Tanjung Perak, kapal hendak bersandar di Terminal Kalimas yang diperuntukkan kapal pelayaran rakyat (pelra).

Nahas, kapal tidak bisa langsung bersandar. Saat itu kondisi Terminal Kalimas begitu padat. Karena terlalu lama menunggu, hewan-hewan yang diangkut itu tidak tahan dengan cuaca panas. Akhirnya, sapi-sapi bertumbangan di dalam kapal.

”Mendengar itu, dari Bima, saya langsung terbang ke Surabaya untuk melihat kondisi sapi,” jelas Ismail saat ditemui di Terminal Kalimas kemarin.

Di antara 293 sapi, kata Ismail, ada 13 ekor yang mati. Meski banyak sapi yang mati, pihak pelabuhan tetap tidak mengizinkan kapal untuk bersandar dan membongkar muatan. Posisi kapal masih berada di terminal penumpang. Terminal kapal pelra itu memang berbatasan dengan kapal penumpang. ’’Bongkar muatan hanya boleh di pos 4,” ujarnya.

SURABAYA – Kepadatan Terminal Kalimas, Pelabuhan Tanjung Perak, kembali menelan korban. Kamis (18/9) sebanyak 13 ekor sapi mati kepanasan karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News