Kapal Ternak Wujud Nyata Implementasi Program Tol Laut

Kapal Ternak Wujud Nyata Implementasi Program Tol Laut
Ilustrasi kapal ternak. Foto: Kementan

Pengangkutan dan pengiriman sapi selama ini melalui jalur darat dan laut. Kedua jalur tersebut masing masing memiliki perlakuan dan prosedur tersendiri yang tentunya berbeda.

Baik dari sisi peralatan yang digunakan saat perjalanan, moda yang digunakan dan beberapa aspek logistik yang dilakukan pada muatan tersebut agar kualitasnya dapat terjaga dari tempat asal sampai tujuan.

Penyelenggaraan kapal khusus angkutan ternak memperhatikan prinsip animal welfare.

Hal itu agar tercipta kondisi yang nyaman bagi ternak yang mengalami waktu pengangkutan dengan memperhatikan aspek-aspek logistik dan prosedur yang sesuai.

“Dampak adanya kapal ternak dapat meminimalkan penyusutan bobot ternak bahkan kematian yang disebabkan penanganan sapi tidak layak di atas kapal” tegas Fini.

Selain itu, pemanfaatan kapal khusus angkutan ternak berimplikasi pada optimalnya konektivitas daerah sentra produksi dan konsumen.

Secara operasional moda transportasi laut angkutan ternak itu akan efektif melayani pengangkutan ternak dan berlayar secara rutin dan terjadwal dari daerah sentra produksi menuju daerah konsumen.

Menurut Fini, beberapa provinsi sebagai sumber produksi ternak yaitu Provinsi NTT, NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Lampung.

Pemerintah telah mencanangkan program Nawa Cita. Salah satunya dengan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dengan implementasi program tol laut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News