Kapan Liga 2 Digelar? Tidak Jelas

Kapan Liga 2 Digelar? Tidak Jelas
Konferensi pers PT LIB terkait Liga 2. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT LIB selaku operator Liga 2 2019 menghadapi sejumlah masalah ketika sedang mempersiapkan kompetisi kasta kedua itu. Mulai masih adanya beberapa klub yang menunggak gaji pemainnya musim lalu sampai proses verifikasi yang tidak dijalankan dengan baik.

Bahkan, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengancam tidak akan mengeluarkan rekomendasi untuk penyelenggaraan Liga 2.

Kepada Jawa Pos, Plt Sekjen BOPI Sandi Suwardi Hasan mengatakan, jika sampai hari ini PT LIB belum menyerahkan profil klub peserta kepada BOPI, pihaknya tidak akan mengeluarkan rekomendasi untuk penyelenggaraan kompetisi.

Menurut Sandi, PT LIB terkesan tidak serius dan setengah-setengah dalam menjalankan kompetisi Liga 2. Proses verifikasi yang seharusnya dijalankan sama sekali tidak dilakukan.

’’Saya pernah tanya Liga 2 ini profesional apa tidak, jawabnya semiprofesional. Kan aneh, mana ada kompetisi semiprofesional? Kalau amatir, silakan jalan tanpa kami,’’ tegasnya.

BACA JUGA: Tunggak Gaji 12 Pemain, PSPS Riau Terancam Tidak Bisa Ikut Liga 2

Tapi, kalau profesional, imbuh Sandi, kompetisi harus melalui proses verifikasi BOPI. Mulai mempersiapkan profil klub sampai hal-hal lain. Sama halnya dengan permohonan verifikasi untuk Liga 1. ’’Kalau kami pegang profil klub, masalahnya ada di mana nanti kan jelas. Kami bisa lihat, kami bisa prediksi sejauh mana keuangannya juga,’’ katanya.

Sandi mengungkapkan, PT LIB sejauh ini hanya berkirim surat kepada BOPI. Tanpa disertai data dukung apa pun. Sedangkan BOPI sudah mendapat laporan dari Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) terkait adanya beberapa peserta Liga 2 yang masih menunggak gaji pemain. ’’Ini bagaimana? Kalau memang mau profesional, selesaikan itu (tunggakan gaji),’’ bebernya.

Baru akan melangkah untuk mempersiapkan bergulirnya kompetisi Liga 2 2019, PT LIB selaku operator sudah dihampiri beragam masalah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News