Kapitalis Tani

Kapitalis Tani
Dahlan Iskan dan istri (berkaus mereh) bersama Dr Sugeng Edi Waluyo (dua dari kiri) dan Hanjar al Gontori (kanan). Foto: disway.id

jpnn.com - Akankah revolusi kelembagaan petani bermula dari Wonogiri ini? 

Dari Wonogiri-lah lembaga ”perseroan terbatas” mulai diterapkan. Sejak empat tahun lalu. Tepatnya di desa Kebon Agung, Sidoharjo.

Kelihatannya mulai berhasil.

Saya memilih lewat Ponorogo untuk ke desa ini. Jalannya mulus. Google Maps bisa membawa saya ke pelosok itu --tanpa harus bertanya.

Jalan menuju desa ini asyik. Banyak kelokan dan dakian. Yang tidak terlalu tinggi. Di kanan kiri jalan banyak tumbuh pohon jambu mente.

Di musim hujan seperti ini, pedesaan Wonogiri terlihat hijau royo-royo --kontras sekali dibanding musim kemarau yang gersang.

Baca Juga:

Akankah Desa Kebon Agung menjadi era baru berakhirnya kelembagaan koperasi tani? Khususnya koperasi unit desa (KUD)? Yang didirikan secara top down --dan massal itu? Di awal Orde Baru itu?

Karena itu saya tidak rela kalau pemuatan naskah ini tertunda lagi. Biarpun ada gejolak baru di Malaysia: Perdana Menteri Mahathir Mohamad, 94 tahun, mengundurkan diri. Atau pura-pura mengundurkan diri.

Penelitian Dr. Edi itu sampai pada kesimpulan: lembaga tani itu harus perseroan terbatas. Ia pun menyusun desertasi soal kelembagaan ini. Jadilah Edi doktor pertama di ilmu kelembagaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News