Kapolda Jatim Mengaku Salah

Kapolda Jatim Mengaku Salah
Kapolda Jatim Mengaku Salah
Kapolda mengatakan, jika sebelum pembagian zakat panitia menghubungi aparat, mungkin tidak sampai terjadi jatuhnya korban jiwa. Dia memberi contoh pembagian zakat di Probolinggo yang melibatkan polisi setempat. ''Di sana (zakat) juga dibagikan untuk ribuan orang. Namun, aman-aman saja,'' ujarnya.

Namun, kesalahan bukan hanya dilakukan panitia pembagian zakat. Petugas kepolisian juga dianggap keliru karena tidak mengetahui adanya konsentrasi massa dalam jumlah besar. Tugas tersebut merupakan tanggung jawab satuan intelkam. Kesatuan itu juga yang biasa menerbitkan izin keramaian.

Nah, dalam kasus tersebut, polda akan meminta pertanggungjawaban Kasat Intelkam Polresta Pasuruan. Kapolda berjanji akan menghadirkan pimpinan kesatuan itu dalam sebuah sidang kode etik. Di sana, kesalahan sang Kasat akan dibelejeti. Jika terbukti salah, dia harus siap menerima hukuman.

Kapolresta Pasuruan AKBP Herry Sitompul juga harus siap-siap menghadapi proses yang sama. Sebagai pimpinan, dia juga akan disidangkan. ''Kami akan lihat porsinya. Kapolres dilihat perannya, begitu pula Kasat Intelnya. Akan ada sidang kode etik,'' tegas Kapolda.

SURABAYA - Polisi akhirnya mengakui kelalaiannya atas terjadinya tragedi zakat maut di Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9). Tidak tanggung-tanggung,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News