Kapolda Sumut Marah-marah Sama Wartawan

Wisjnu Dinilai Tak Layak Jadi Kapolda Sumut

Kapolda Sumut Marah-marah Sama Wartawan
Kapolda Sumut Marah-marah Sama Wartawan

Lebih lanjut Nuriyono menyatakan, seharusnya dalam menjalankan fungsi keamanan dan ketertiban, Polisi harus dekat dengan siapa saja, terutama media. Karena itu sangat penting untuk menjalankan fungsi," terangnya.

Salah satunya, sambung Nuriyono, jika ada kasus atau tindak kejahatan yang dilakukan oleh personel polisi, Kapolda bisa tahu dari media. "Segala tindakan polisi itu selalu disorot. Media sebagai filter untuk menjalankan fungsi keamanan dan ketertiban itu. Seperti misalnya ada kasus atau tindak pidana yang dilakukan oknum polisi, Kapolda bisa tahu dari peran media.  Karena, tidak mungkin Kapolda bisa  menjangkau itu semua, tanpa peran media. Jadi, sangat tidak tepat kalau kapolda mengambil jarak dengan media dan wartwan pasti akan ada dampak, terutama dengan pimpinan media," tambahnya. Maka dari itu, lanjut Nuriyono, sangat tidak tepar bila Kapolda Sumut mendiskreditkan peran media.

Saat ditanya, ada pernyataan Kapolda Sumut yang menyebut-nyebut nama institusi lain, Nuriyono juga menyatakan, sikap dan pernyataan itu bukanlah sebuah kearifan dari seorang pimpinan terlebih lagi pimpinan kepolisian.  "Sangat tidak tepat membandingkan dengan institusi lain. Itu menunjukan ketidakarifan. Harusnya Kapolda itu merangkul," cetusnya.

Sekadar diketahui, sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro marah-marah saat beberapa wartawan coba mewawancarainya. Kepada salah seorang wartawan media cetak terbitan Medan, Wisjnu sempat mempertanyakan identitasnya.

MEDAN- Sikap Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Wisjnu Amat Sastro yang marah-marah saat beberapa wartawan mencoba mewawancarainya, Jumat (19/8)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News